Kalimat dipandang dari segi konteks dan respon yang diharapkan.
Dipandang dari segi respon yang diharapkan,kalimat
dibedakan menjadi lima bentuk yaitu kalimat salam,kalimat panggilan, kalimat seruan,kalimat pernyataan,kalimat pertanyaan dan
kalimat permohonan. Kelima kalimat ini dalam konsep pragmatik sering disebut
sebagai istilah modus kalimat.
1.
Kalimat
salam.
Kalimat salam atau
greeting sentence adalah suatu formula tetap yang dipergunakan pada pertemuan
atau perpisahan,menimbulkan suatu balasan atau jawaban yang tetap yang
merupakan ulangan dari salam tersebut.Adapun beberapa jenis kelimat
salam,yaitu:
1) kalimat
salam hormat adalah kalimat salam yang dipakai dalam situasi formal dan
biasanya memakai bahasa yang cukup santun.
Contoh:
Selamat siang, tuan. Ada
yang bisa saya bantu?
Selamat
siang, nyonya. Mari, saya antar menuju ke ruang aula.
Selamat
pagi bapak dan ibu sekalian. Marilah kita langsung adakan saja rapat ada pagi hari ini.
2) kalimat
salam biasa adalah kalimat salam yang dipakai dalam kehidupan sehari-hari.
Contoh:
Hai,Karli.Apa
kabar?sudah lama ya kita tidak berjumpa.
Halo semuanya.Sudah
lama menunggu yah?
Hai,kawan.Sudahkan
kalian sarapan pagi ini?
3) kalimat
sapaan kasar adalah sebuah kalimat yang dipakai dalam situasi percakapan antarteman
atau dipakai untuk menyapa orang lain secara kasar.
Contoh:
Oi,Jak.Kau sudah tahu
belum kabar dari si Maw?
Hei,bung.Tadi kau lihat
Mawar tidak?
Eh,krempeng.Mau apa
kamu kesini?
2.
Kalimat
panggilan.
Kalimat panggilan atau call sentence adalah kalimat pendek yang
ditujukan untuk mendapat perhatian dan menimbulkan jawaban yang beraneka ragam
,umumnya pertanyaan-pertanyaan singkat.
3.
Kalimat
seruan.
Kalimat seruan atau exclamation
sentence adalah kalimat pendek yang biasanya berpola tetap dengan intonasi tertentu,timbul
dari beberapa kejadian yang tak diduga.Kalimat ini mungkin tidak menuntut
jawaban sama sekali,ataupun jawaban yang berupa seruan atau suatu penguatan
ulang.
Kalimat seruan dapat digabungkan dengan
tiap kalimat tetapi juga dapat digunakan
sendiri secara terpisah tetapi menjadi
kalimat.Kalimat seru umumnya terbatas pada
kata dan frase yang sederhana saja.
Kalimat seruan meliputi:
struktur
non-klausa,juga dibedakan menjadi:
(1) kelompok
teriakan,salam,panggilan.
Ø Panggilan(vokatif)
ada umumnya berupa nama orang atau pangkat panggilan orang.Contoh:
Andi!
Kapten!
Paman!
Ø Salam
,merupakan ekspresi tetap yang dipergunakan secara ritual untuk menemui
orang,memulai percakapan, atau dalam perpisahan.Contoh:
Halo!
Apa kabar?
Sampai jumpa!
Ø Teriakan,biasanya
pendek-singkat dan ekspresif tidak mengharapkan respon tertentu,dipakai untuk
menyatakan perasaan yang kuat seperti dalam kesakitan,terkejut,dan
antusiasme.Contoh:
Aduh!
Aduhai?
Ada beberapa jenis
kalimat seruan,yaitu:
1) Kalimat
kekaguman,yaitu ekspresi yang menggambarkan rasa atau sikap kagum,takjub dan
heran terhadap sesuatu atau keadaan.
Contoh:
Wah,indahnya
pemandangan di atas bukit ini!
Wow,benda itu
menakjubkan!
Hebat,penampilannya
sungguh memukau semua hadirin!
2) Kalimat
kebahagiaan,yaitu menggambarkan sikap karena merasa bahagia atau senang
terhadap sesuatu.
Contoh:
Alhamdulilah,akhirnya
berhasil juga kali ini!
Asyik,ayah mengajak
kita makan di restoran Jepang!
Astaga,kamu masih ingat
ulang tahunku!
3) Kalimat
larangan,yaitu menggambarkan sikap melarang atau mencegah sesuatu yang akan
dilakukan.
Contoh:
Awas itu berbahaya!
Jangan parkir di dekat
pintu!
Jangan mengganggu saya!
4) Kalimat
kebingungan,yaitu menggambarkan sikap bingung,kaget,tekejut tidak tahu harus
berbuat apa terhadap sesuatu.
Contoh:
Ahhh,pilih yang mana
ini?
Aduh,karcis parkirnya
dimana?
Astaga,dimana ini?
4.
Kalimat pernyataan
Kalimat pernyataan adalah kalimat yang dibentuk untuk
menyiarkan informasi tanpa mengharapkan respon tertentu (Cook,1971:38). Ada
beberapa jenis kalimat pernyataan,yaitu:
1) kalimat
deklaratif aktif,yaitu kalimat yang subyeknya melakukan suatu
tindakan(predikat) kepada objeknya.
Contoh:
Ibu member kucing
kesayangannya makanan.
Ana memukul anjing itu
dengan sangat keras.
Ibu memasak sayur
dengan penuh cinta.
2) kalimat
deklaratif pasif,yaitu kalimat deklaratif yang subyeknya mendapatkat
tindakan(predikat) dari objeknya.
Contoh:
Kuciny kesayangan ibu
diberi makan olehnya.
Anjing itu dipukul oleh
Ana dengan sangat keras.
Sayur dimasak oleh ibu
dengan penuh cinta.
3) kalimat
deklaratif inverse,yaitu kalimat deklaratif yang subyeknya terletak diawal
kalimat dengan mendahului objek ataupun subyeknya.
Contoh:
Diberi makan oleh Ibu
kucing kesayangan itu.
Dipukul dengan sangat
keras anjing itu oleh Ana.
Dimasak dengan penuh
cinta sayur itu oleh Ibu.
4) kalimat
deklaratif langsung,yaitu kalimat yang asalnya dari kutipan percakapan
seseorang sehingga seolah-olah sedang berbicara langsung.Contoh:
Ibu berkata,”Aku akan
memberi makan kucing kesayanganku.”
Sambil
tertawa, Ana berkata,”Ku pukul anjing itu dengan keras.”
Andi berkata,”Akan kubakar
sampah di halaman depan rumah nanti.”
5)
kalimat deklaratif tidak langsung,yaitu jenis
kalimat yang berasal dari kutipan percakapan seseorang namun telah mendapat
perubahan sehingga sebutan orang pertama
berubah menjadi orang ketiga.
Contoh:
Ibu
berkata jika ia akan memberi makan kucing kesayangannya.
Sambil tertawa, ana berkata
bahwa ia memukul anjing itu dengan keras.
Andi berkata, jika ia akan
membakar sampah dihalaman rumah nanti.
5. Kalimat pertanyaan
Kalimat
pertanyaan atau question sentence adalah kalimat yang dibentuk untuk memancing respon berupa jawaban
(Cook,1971 :49). Berikut contohnya :
1)
Dimana
rumahmu ?
2)
Siapa
nama anak Bu Dian ?
Ada beberapa jenis
kalimat tanya,adalah sebagai berikut:
a. Kalimat
tanya biasa,adalah kalimat tanya yang biasanya dipakai secara umum seperti
apa,mengapa,bagaimana,kapan dan berapa.
Contoh:
Siapayang menyuruhmu
menyalin seua buku ini?
Mengapa kau tidak hadir
dalam acara perpisahan kemarin?
Bagaimana kita
mengatakannya kepada mereka?
b. Kalimat
tanya tersamar,adalah sebuah bentuk kalimat yang memiliki bentuk tanya namun
memiliki maksud tersamar seperti
memohon,menyindir,mengajak,merayu,menyetujui,menyanggah,dan lain sebagainya.
Contoh:
Ayolah,bagaimana jika
kau berikan kami kesempatan sekali lagi?
Benarkah semua ini
terlihat membosankan?
Bukankah kita semua
membutuhkan hiburan?
c. Kalimat
tanya konfirmasi,adalah kalimat tanya yang memperkuat sebuah pernyataan.
Contoh:
Diakah pacar barumu?
Bukankah kau yang
mencoret isi buku itu?
Sungguhkah kau tidak
ingin menceritakan kejadian itu?
6. Kalimat Permohonan(request
sentence)
Kalimat
permohonan atau request sentence merupakan
kalimat yang menhendaki sesorang untuk
melakukan sesuatu ,tetapi disampaikan dengan cara memohon kepada orang
tersebut.Contoh:
Tolong antarkan ibu ke pasar siang
nanti!
Mohon depertimbangkan kembali
surat lamarannya!
Dimohon untuk tidak berdesakkan
disini!