Kamis, 14 Mei 2020

Kalimat Dipandang Dari Segi Konteks Yang Diberikan


Kalimat dipandang dari segi konteks dan respon yang diharapkan.

Dipandang dari segi respon yang diharapkan,kalimat dibedakan menjadi lima bentuk yaitu kalimat salam,kalimat panggilan, kalimat seruan,kalimat pernyataan,kalimat pertanyaan dan kalimat permohonan. Kelima kalimat ini dalam konsep pragmatik sering disebut sebagai istilah modus kalimat.

1.      Kalimat salam.

Kalimat salam atau greeting sentence adalah suatu formula tetap yang dipergunakan pada pertemuan atau perpisahan,menimbulkan suatu balasan atau jawaban yang tetap yang merupakan ulangan dari salam tersebut.Adapun beberapa jenis kelimat salam,yaitu:

1)      kalimat salam hormat adalah kalimat salam yang dipakai dalam situasi formal dan biasanya memakai bahasa yang cukup santun.

Contoh:

                                                Selamat siang, tuan. Ada yang bisa saya bantu?

                                    Selamat siang, nyonya. Mari, saya antar menuju ke ruang aula.

                                    Selamat pagi bapak dan ibu sekalian. Marilah kita langsung adakan saja                                          rapat ada pagi hari ini.



2)      kalimat salam biasa adalah kalimat salam yang dipakai dalam kehidupan sehari-hari.

Contoh:

Hai,Karli.Apa kabar?sudah lama ya kita tidak berjumpa.

Halo semuanya.Sudah lama menunggu yah?

Hai,kawan.Sudahkan kalian sarapan pagi ini?







3)      kalimat sapaan kasar adalah sebuah kalimat yang dipakai dalam situasi percakapan antarteman atau dipakai untuk menyapa orang lain secara kasar.

Contoh:

Oi,Jak.Kau sudah tahu belum kabar dari si Maw?

Hei,bung.Tadi kau lihat Mawar tidak?

Eh,krempeng.Mau apa kamu kesini?

2.      Kalimat panggilan.

Kalimat panggilan atau call sentence adalah kalimat pendek yang ditujukan untuk mendapat perhatian dan menimbulkan jawaban yang beraneka ragam ,umumnya pertanyaan-pertanyaan singkat.

3.      Kalimat seruan.

      Kalimat seruan atau exclamation sentence adalah kalimat pendek yang biasanya berpola tetap dengan intonasi tertentu,timbul dari beberapa kejadian yang tak diduga.Kalimat ini mungkin tidak menuntut jawaban sama sekali,ataupun jawaban yang berupa seruan atau suatu penguatan ulang.

       Kalimat seruan dapat digabungkan dengan tiap kalimat tetapi juga dapat digunakan

       sendiri secara terpisah tetapi menjadi kalimat.Kalimat seru umumnya terbatas pada

       kata dan frase yang  sederhana saja.

            Kalimat seruan meliputi:

            struktur non-klausa,juga dibedakan menjadi:

(1)   kelompok teriakan,salam,panggilan.

Ø  Panggilan(vokatif) ada umumnya berupa nama orang atau pangkat panggilan orang.Contoh:

Andi!

Kapten!

Paman!

Ø  Salam ,merupakan ekspresi tetap yang dipergunakan secara ritual untuk menemui orang,memulai percakapan, atau dalam perpisahan.Contoh:

Halo!

Apa kabar?

Sampai jumpa!

Ø  Teriakan,biasanya pendek-singkat dan ekspresif tidak mengharapkan respon tertentu,dipakai untuk menyatakan perasaan yang kuat seperti dalam kesakitan,terkejut,dan antusiasme.Contoh:

Aduh!

Aduhai?

Ada beberapa jenis kalimat seruan,yaitu:

1)      Kalimat kekaguman,yaitu ekspresi yang menggambarkan rasa atau sikap kagum,takjub dan heran terhadap sesuatu atau keadaan.

Contoh:

Wah,indahnya pemandangan di atas bukit ini!

Wow,benda itu menakjubkan!

Hebat,penampilannya sungguh memukau semua hadirin!

2)      Kalimat kebahagiaan,yaitu menggambarkan sikap karena merasa bahagia atau senang terhadap sesuatu.

Contoh:

Alhamdulilah,akhirnya berhasil juga kali ini!

Asyik,ayah mengajak kita makan di restoran Jepang!

Astaga,kamu masih ingat ulang tahunku!

3)      Kalimat larangan,yaitu menggambarkan sikap melarang atau mencegah sesuatu yang akan dilakukan.

Contoh:

Awas itu berbahaya!

Jangan parkir di dekat pintu!

Jangan mengganggu saya!

4)      Kalimat kebingungan,yaitu menggambarkan sikap bingung,kaget,tekejut tidak tahu harus berbuat apa terhadap sesuatu.

Contoh:

Ahhh,pilih yang mana ini?

Aduh,karcis parkirnya dimana?

Astaga,dimana ini?





4.      Kalimat pernyataan

Kalimat pernyataan adalah kalimat yang dibentuk untuk menyiarkan informasi tanpa mengharapkan respon tertentu (Cook,1971:38). Ada beberapa jenis kalimat pernyataan,yaitu:

1)      kalimat deklaratif aktif,yaitu kalimat yang subyeknya melakukan suatu tindakan(predikat) kepada objeknya.

Contoh:

Ibu member kucing kesayangannya makanan.

Ana memukul anjing itu dengan  sangat keras.

Ibu memasak sayur dengan penuh cinta.

2)      kalimat deklaratif pasif,yaitu kalimat deklaratif yang subyeknya mendapatkat tindakan(predikat) dari objeknya.

Contoh:

Kuciny kesayangan ibu diberi makan olehnya.

Anjing itu dipukul oleh Ana dengan sangat keras.

Sayur dimasak oleh ibu dengan penuh cinta.

3)      kalimat deklaratif inverse,yaitu kalimat deklaratif yang subyeknya terletak diawal kalimat dengan mendahului objek ataupun subyeknya.

Contoh:

Diberi makan oleh Ibu kucing kesayangan itu.

Dipukul dengan sangat keras anjing itu oleh Ana.

Dimasak dengan penuh cinta sayur itu oleh Ibu.

4)      kalimat deklaratif langsung,yaitu kalimat yang asalnya dari kutipan percakapan seseorang sehingga seolah-olah sedang berbicara langsung.Contoh:

Ibu berkata,”Aku akan memberi makan kucing kesayanganku.”

 Sambil tertawa, Ana berkata,”Ku pukul anjing itu dengan keras.”

                          Andi berkata,”Akan kubakar sampah di halaman depan rumah                                                       nanti.”

5)      kalimat deklaratif tidak langsung,yaitu jenis kalimat yang berasal dari kutipan percakapan seseorang namun telah mendapat perubahan sehingga  sebutan orang pertama berubah menjadi orang ketiga.

Contoh:

                                     Ibu berkata jika ia akan memberi makan kucing kesayangannya.

                                  Sambil tertawa, ana berkata bahwa ia memukul anjing itu                                                        dengan keras.

                                   Andi berkata, jika ia akan membakar sampah dihalaman rumah                                              nanti.



5. Kalimat pertanyaan

 Kalimat pertanyaan atau question sentence adalah kalimat yang dibentuk untuk memancing respon berupa jawaban (Cook,1971 :49). Berikut contohnya :

1)      Dimana rumahmu ?

2)      Siapa nama anak Bu Dian ?

Ada beberapa jenis kalimat tanya,adalah sebagai berikut:

a.       Kalimat tanya biasa,adalah kalimat tanya yang biasanya dipakai secara umum seperti apa,mengapa,bagaimana,kapan dan berapa.

Contoh:

Siapayang menyuruhmu menyalin seua buku ini?

Mengapa kau tidak hadir dalam acara perpisahan kemarin?

Bagaimana kita mengatakannya kepada mereka?

b.      Kalimat tanya tersamar,adalah sebuah bentuk kalimat yang memiliki bentuk tanya namun memiliki maksud tersamar seperti memohon,menyindir,mengajak,merayu,menyetujui,menyanggah,dan lain sebagainya.

Contoh:

Ayolah,bagaimana jika kau berikan kami kesempatan sekali lagi?

Benarkah semua ini terlihat membosankan?

Bukankah kita semua membutuhkan hiburan?

c.       Kalimat tanya konfirmasi,adalah kalimat tanya yang memperkuat sebuah pernyataan.

Contoh:

Diakah pacar barumu?

Bukankah kau yang mencoret isi buku itu?

Sungguhkah kau tidak ingin menceritakan kejadian itu?



6. Kalimat Permohonan(request sentence)

              Kalimat permohonan atau request sentence merupakan kalimat yang  menhendaki sesorang untuk melakukan sesuatu ,tetapi disampaikan dengan cara memohon kepada orang tersebut.Contoh:

              Tolong antarkan ibu ke pasar siang nanti!

              Mohon depertimbangkan kembali surat lamarannya!

              Dimohon untuk tidak berdesakkan disini!

  

ANALISIS PUISI SERENADA KELABU Karya W.S Rendra


ANALISIS PUISI



SERENADA KELABU



Bagai daun yang melayang .

Bagai burung dalam angin.

Bagai ikan dalam pusaran.

Ingin kudengar beritamu!

Ketika melewati kali

terbayang gelakmu.

Ketika melewati rumputan

Terbayang segala kenangan.

Awan lewat indah sekali.

Gambar-gambar dirumah penuh arti.

Pintu pun kubuka lebar-lebar.

Ketika aku duduk makan

Kuingin benar bersama dirimu.

(Karya: W.S. Rendra)







Analisis unsur intrinsik puisi “ Serenada Kelabu”

  1. TEMA

Tema dari puisi Serenada Kelabu ini adalah kerinduan yang mendalam dalam diri seseorang. dapat dilihat dari bait "Ingin ku dengar berita mu" hal ini menerangkan keingin tahuan terhadap seseorang yang digambar melalu bait sebelumnya yang selalu terngiang

  1. DIKSI (PILIHAN KATA)

Dalam puisi ini, Rendra menggunakan bahasa yang mudah dipahami sebelum melihat keseluruhan pun pembaca dapat menafsirkan bahwa isi dari puisi ini tentang kerinduan. Seperti pada bait Ketika melewati kali terbayang gelakmu. Penyair memilih kata gelak merupakan kata yang dipenggal, andai saja diberi kata berikutnya yaitu"Gelaktawa", penggunaan bahasa ini ertujuan untuk menambah nilai estetis puisi. dari penggunaan kata yang sederhana dapat menumbuhkan sebuah kekuatn dalam arti dapat dan mudah dipahami isi didalamnya dalam puisiSerenada Kelabu ini.



Pada puisi di atas, dapat ditemukan beberapa majas atau gaya bahasa, yaitu :

1.      Majas repitisi



Bagai daun yang melayang

Bagai burung dalam angin

Bagai ikan dalam pusaran

Pengulangan kata bagai di atas merupakan bentuk majas repitisi, dimana bertujuan untuk menegaskan bahwa kerinduan tersebut dapat diibaratkan dengan kata “bagai”. Majas repitisi juga dapat kita lihat pada bait kedua,

Ketika melewati kali

Terbayang gelakmu.

Ketika melewati rumputan

Terbayang segala kenangan.

Peggunaan kata “ketika” juga merupakan seringnya melakukan sesuatu, pasti selalu teringatmu.



2.      Majas perumpamaan (simile)



Perumpamaan adalah majas yang membandingkan beberapa hal. Pada puisi serenada kelabu, majas perumpamaan dapat dilihat pada bait pertama.



Bagai daun yang melayang

Bagai burung dalam angin

Bagai ikan dalam pusaran

Kata “bagai” pada puisi tersebut, mengganti bahwa kerinduanku dapat diibaratkan dengan kata bagai.



3.      Majas penegasan (klimaks)



Majas yang mengurutkan sesuatu dari tingkatan rendah ke tinggi.

Bagai daun yang melayang.
Bagai burung dalam angin.
Bagai ikan dalam pusaran.
Ingin kudengar beritamu!
Pada bait di atas terlihat jelas gaya bahasa klimaks yang ingin disampaikan penyair pada pembaca. Setelah melakukan repetisi atau pengulangan dari baris pertama sampai ketiga, penyair menegaskan puncak (klimaks) keinginannya pada baris terakhir Ingin kudengar beritamu! Tanda seru (!) yang dipakai juga menandakan klimaks yang terjadi dalam bait ini.



















3. AMANAT

Seseorang yang sedang merindukan kekasihnya yang sudah lama tak berjumpaPenjelasan:Puisi tersebut menggambarkan tentang kerinduan yang mendalam dalam diri seseorang. Penyair memilih kata gelak untuk menggantikan kata tawa, dengan tujuan untuk menambah nilai estetis puisi.

Dalam sajak ini, lapis metafisikanya berupa kerinduan. Kerinduan terhadap orang yang dikasihinya, kerinduan yang sangat menyiksa karena dipendam begitu lama

4. RIMA



Rima adalah pengulangan bunyi untuk membentuk keindahan bunyi. Dalam puisi Serenada Kelabu ini, Rendra juga bermain dengan bunyi untuk mencapai keindahan. Seperti pada bait berikut ini, Rendra memanfaatkan rima akhir –an untuk menambah nilai estetis puisi.

Ketika melewati rumputan

terbayang segala kenangan.

Rima akhir dengan vocal –i juga membantu menambah nilai keindahan puisi :

Awan lewat indah sekali.

Angin datang lembut sekali.

Gambar-gambar di rumah penuh arti.





















Analisis unsur ekstrinsik puisi “ Serenada Kelabu”


ANALISIS UNSUR EKSTRINSIK



Unsur ekstrinsik puisi adalah unsur yang membentuk puisi yang berasal dari luar puisi itu sendiri, seperti unsur sosial, budaya, politik, maupun biografi penyair. Puisi Serenada Kelabu ini merupakan salah satu karya dari seorang penyair besar Indonesia, W.S. Rendra. Rendra telah melahirkan banyak karya, baik berupa puisi maupun drama. Dengan gayanya yang lugas, jujur, dan blak-blakan, Rendra berhasil membangun ciri khasnya. Begitu pula terlihat pada gaya sederhana Rendra pada puisi Serenada Kelabu ini.

Dengan melihat tema dan makna dari puisi ini, dapat dilihat unsur sosial yang kemungkinan besar melatarbelakangi lahirnya puisi, yaitu kehidupan saat itu, kehidupan saat berpisah, yang menimbulkan kerinduan yang mendalam.



Irama:

Bait pertama bersajak a b c b

Bait kedua bersajak a a a b b