Kamis, 14 Mei 2020

ANALISIS PUISI SERENADA KELABU Karya W.S Rendra


ANALISIS PUISI



SERENADA KELABU



Bagai daun yang melayang .

Bagai burung dalam angin.

Bagai ikan dalam pusaran.

Ingin kudengar beritamu!

Ketika melewati kali

terbayang gelakmu.

Ketika melewati rumputan

Terbayang segala kenangan.

Awan lewat indah sekali.

Gambar-gambar dirumah penuh arti.

Pintu pun kubuka lebar-lebar.

Ketika aku duduk makan

Kuingin benar bersama dirimu.

(Karya: W.S. Rendra)







Analisis unsur intrinsik puisi “ Serenada Kelabu”

  1. TEMA

Tema dari puisi Serenada Kelabu ini adalah kerinduan yang mendalam dalam diri seseorang. dapat dilihat dari bait "Ingin ku dengar berita mu" hal ini menerangkan keingin tahuan terhadap seseorang yang digambar melalu bait sebelumnya yang selalu terngiang

  1. DIKSI (PILIHAN KATA)

Dalam puisi ini, Rendra menggunakan bahasa yang mudah dipahami sebelum melihat keseluruhan pun pembaca dapat menafsirkan bahwa isi dari puisi ini tentang kerinduan. Seperti pada bait Ketika melewati kali terbayang gelakmu. Penyair memilih kata gelak merupakan kata yang dipenggal, andai saja diberi kata berikutnya yaitu"Gelaktawa", penggunaan bahasa ini ertujuan untuk menambah nilai estetis puisi. dari penggunaan kata yang sederhana dapat menumbuhkan sebuah kekuatn dalam arti dapat dan mudah dipahami isi didalamnya dalam puisiSerenada Kelabu ini.



Pada puisi di atas, dapat ditemukan beberapa majas atau gaya bahasa, yaitu :

1.      Majas repitisi



Bagai daun yang melayang

Bagai burung dalam angin

Bagai ikan dalam pusaran

Pengulangan kata bagai di atas merupakan bentuk majas repitisi, dimana bertujuan untuk menegaskan bahwa kerinduan tersebut dapat diibaratkan dengan kata “bagai”. Majas repitisi juga dapat kita lihat pada bait kedua,

Ketika melewati kali

Terbayang gelakmu.

Ketika melewati rumputan

Terbayang segala kenangan.

Peggunaan kata “ketika” juga merupakan seringnya melakukan sesuatu, pasti selalu teringatmu.



2.      Majas perumpamaan (simile)



Perumpamaan adalah majas yang membandingkan beberapa hal. Pada puisi serenada kelabu, majas perumpamaan dapat dilihat pada bait pertama.



Bagai daun yang melayang

Bagai burung dalam angin

Bagai ikan dalam pusaran

Kata “bagai” pada puisi tersebut, mengganti bahwa kerinduanku dapat diibaratkan dengan kata bagai.



3.      Majas penegasan (klimaks)



Majas yang mengurutkan sesuatu dari tingkatan rendah ke tinggi.

Bagai daun yang melayang.
Bagai burung dalam angin.
Bagai ikan dalam pusaran.
Ingin kudengar beritamu!
Pada bait di atas terlihat jelas gaya bahasa klimaks yang ingin disampaikan penyair pada pembaca. Setelah melakukan repetisi atau pengulangan dari baris pertama sampai ketiga, penyair menegaskan puncak (klimaks) keinginannya pada baris terakhir Ingin kudengar beritamu! Tanda seru (!) yang dipakai juga menandakan klimaks yang terjadi dalam bait ini.



















3. AMANAT

Seseorang yang sedang merindukan kekasihnya yang sudah lama tak berjumpaPenjelasan:Puisi tersebut menggambarkan tentang kerinduan yang mendalam dalam diri seseorang. Penyair memilih kata gelak untuk menggantikan kata tawa, dengan tujuan untuk menambah nilai estetis puisi.

Dalam sajak ini, lapis metafisikanya berupa kerinduan. Kerinduan terhadap orang yang dikasihinya, kerinduan yang sangat menyiksa karena dipendam begitu lama

4. RIMA



Rima adalah pengulangan bunyi untuk membentuk keindahan bunyi. Dalam puisi Serenada Kelabu ini, Rendra juga bermain dengan bunyi untuk mencapai keindahan. Seperti pada bait berikut ini, Rendra memanfaatkan rima akhir –an untuk menambah nilai estetis puisi.

Ketika melewati rumputan

terbayang segala kenangan.

Rima akhir dengan vocal –i juga membantu menambah nilai keindahan puisi :

Awan lewat indah sekali.

Angin datang lembut sekali.

Gambar-gambar di rumah penuh arti.





















Analisis unsur ekstrinsik puisi “ Serenada Kelabu”


ANALISIS UNSUR EKSTRINSIK



Unsur ekstrinsik puisi adalah unsur yang membentuk puisi yang berasal dari luar puisi itu sendiri, seperti unsur sosial, budaya, politik, maupun biografi penyair. Puisi Serenada Kelabu ini merupakan salah satu karya dari seorang penyair besar Indonesia, W.S. Rendra. Rendra telah melahirkan banyak karya, baik berupa puisi maupun drama. Dengan gayanya yang lugas, jujur, dan blak-blakan, Rendra berhasil membangun ciri khasnya. Begitu pula terlihat pada gaya sederhana Rendra pada puisi Serenada Kelabu ini.

Dengan melihat tema dan makna dari puisi ini, dapat dilihat unsur sosial yang kemungkinan besar melatarbelakangi lahirnya puisi, yaitu kehidupan saat itu, kehidupan saat berpisah, yang menimbulkan kerinduan yang mendalam.



Irama:

Bait pertama bersajak a b c b

Bait kedua bersajak a a a b b


Tidak ada komentar:

Posting Komentar